Pernah dengar soal apa itu frozen shoulder atau “bahu beku”? Duh, dengarnya saja sudah kebayang betapa tidak nyamannya, ya.
Kondisi ini memang bikin bahu kita jadi kaku dan nyeri, kadang sampai sulit banget buat menggerakkan lengan. Rasanya seperti sendi bahu kita tiba-tiba mogok dan tidak mau diajak kompromi.
Kehidupan sehari-hari bisa langsung terganggu lho kalau bahu kita “beku” begini. Mulai dari hal sepele seperti menyisir rambut, memakai baju, sampai mengambil barang di rak atas, semua jadi PR besar. Pasti gemes dan frustrasi banget kan?
Nah, lewat artikel ini, kita akan sama-sama mengenal lebih dekat apa itu frozen shoulder, mulai dari gejala hingga berbagai penyebabnya. Jadi, stay tune ya!
Apa Itu Frozen Shoulder? Definisi dan Mekanismenya
Secara medis, kondisi bahu kaku dan nyeri yang sering kita sebut frozen shoulder ini punya nama keren lho, yaitu adhesive capsulitis atau kapsulitis adhesiva bahu. Ada juga yang menyebutnya periarthritis humeroscapular.
Intinya, ini adalah peradangan pada kapsul sendi bahu kita. Kapsul sendi bahu itu ibarat kantung tipis dan fleksibel yang membungkus sendi bahu, fungsinya agar sendi bisa bergerak bebas.
Tapi, kalau sudah kena frozen shoulder, kapsul ini akan meradang, menebal, kaku, bahkan bisa sampai menempel pada tulang! Ibaratnya, karet yang tadinya lentur jadi keras dan tidak bisa ditarik lagi.
Prosesnya pun tidak langsung terjadi begitu saja, melainkan bertahap melalui tiga fase yang khas. Pertama, ada fase freezing, di mana nyeri dan kekakuan bahu justru meningkat drastis. Rasanya sakit sekali dan gerakan semakin terbatas.
Lalu, masuk ke fase frozen, di mana nyerinya mulai berkurang, tapi kekakuan bahu justru makin parah. Di fase ini, rentang gerak bahu terbatas sekali, bahkan untuk melakukan aktivitas paling ringan pun sulit.
Terakhir, fase thawing, ini adalah fase pemulihan. Perlahan tapi pasti, rentang gerak bahu mulai kembali normal. Proses ini memang butuh kesabaran ekstra dan waktu yang tidak sebentar.
Mengenali Gejala Khas Apa Itu Frozen Shoulder
Supaya tidak salah diagnosis, yuk kita kenali gejala-gejala utama yang sering muncul pada penderita frozen shoulder. Yang paling sering dikeluhkan tentu saja nyeri bahu yang kronis.
Nyeri ini biasanya terasa tumpul atau sakit yang terus-menerus, dan bisa memburuk saat digerakkan atau bahkan di malam hari. Sampai-sampai, sulit tidur karena nyeri bahu yang mengganggu.
Selain nyeri, kekakuan atau stiffness pada bahu juga jadi ciri khasnya. Kita akan merasakan penurunan signifikan dalam rentang gerak bahu (ROM – Range of Motion), baik saat kita mencoba menggerakkan sendiri maupun saat dibantu orang lain.
Misalnya, sulit mengangkat tangan ke atas, sulit menjangkau punggung, atau sulit mengenakan pakaian. Gejala-gejala ini akan berkembang sesuai dengan fase frozen shoulder yang sedang dialami, dari fase freezing dengan nyeri hebat dan kekakuan meningkat, lalu fase frozen dengan nyeri berkurang tapi kekakuan parah, hingga fase thawing saat pemulihan mulai terlihat.
Berbagai Penyebab Frozen Shoulder: Siapa yang Berisiko?
Meskipun seringkali penyebab frozen shoulder ini misterius alias tidak jelas, ada beberapa faktor risiko yang bisa membuat seseorang lebih rentan mengalaminya. Salah satunya adalah imobilisasi bahu atau bahu yang tidak digerakkan dalam waktu lama.
Ini bisa terjadi setelah cedera bahu sebelumnya, patah tulang lengan, atau bahkan setelah operasi bahu yang mengharuskan bahu diistirahatkan.
Selain itu, kondisi medis tertentu juga sangat mempengaruhi risiko terjadinya frozen shoulder. Penderita diabetes memiliki risiko tinggi, sekitar 10-20% penderita diabetes dilaporkan mengalami bahu kaku ini.
Gangguan tiroid, baik hipertiroidisme maupun hipotiroidisme, juga bisa menjadi pemicunya. Tak ketinggalan, penyakit seperti Penyakit Parkinson, penyakit jantung, dan stroke juga meningkatkan kemungkinan seseorang terkena frozen shoulder.
Terakhir, faktor usia dan jenis kelamin turut berperan; kondisi ini lebih umum terjadi pada individu berusia 40-60 tahun, dan lebih sering menyerang wanita. Jadi, kita perlu lebih waspada, ya!
Diagnosis dan Penanganan Awal Apa Itu Frozen Shoulder?
Mengenali gejala memang penting, tapi jangan sampai salah menduga ya! Penting banget untuk segera mencari bantuan profesional dari dokter atau fisioterapis.
Mereka yang paling ahli untuk mendiagnosis apa itu frozen shoulder dengan tepat, sekaligus menyingkirkan kemungkinan kondisi lain yang gejalanya mirip. Biasanya, diagnosis akan diawali dengan pemeriksaan fisik bahu untuk melihat rentang gerak dan tingkat kekakuan.
Jika diperlukan, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti MRI bahu untuk melihat kondisi jaringan ikat bahu dan memastikan tidak ada masalah lain.
Setelah diagnosis kapsulitis adhesiva bahu ini ditegakkan, penanganan awal biasanya meliputi istirahat, penggunaan obat anti-inflamasi (NSAID) untuk meredakan nyeri dan peradangan sendi bahu, serta latihan peregangan bahu yang lembut.
Terkadang, dokter juga bisa memberikan suntikan kortikosteroid langsung ke sendi bahu untuk mengurangi peradangan. Kepatuhan pada terapi fisik frozen shoulder dan rehabilitasi bahu adalah kunci utama untuk pemulihan frozen shoulder yang optimal, agar rentang gerak bahu bisa kembali seperti semula.
Peran Pijat dalam Mendukung Pemulihan Frozen Shoulder
Selain terapi medis, pijat juga bisa jadi teman baik dalam perjalanan pemulihan dari frozen shoulder, lho! Pijat dapat membantu merelaksasi otot-otot di sekitar bahu dan leher yang mungkin tegang karena kompensasi nyeri dan kekakuan.
Bayangkan, kalau bahu kita kaku, otot-otot di sekitarnya pasti ikut kerja keras dan jadi pegal juga kan? Pijat bisa membantu mengurai ketegangan itu.
Tak hanya itu, pijat juga dapat meningkatkan sirkulasi darah ke area yang meradang, sehingga mendukung proses penyembuhan alami tubuh. Dengan berkurangnya rasa sakit dan kekakuan, kita akan merasa lebih nyaman dan lebih mudah untuk melakukan latihan peregangan bahu dalam program fisioterapi.
Jadi, pijat ini bukan cuma bikin rileks, tapi juga mendukung usaha kita untuk mendapatkan kembali rentang gerak bahu yang terbatas.
Sport Massage Specialist Solusi Terbaik Untuk Kamu
Jika Anda mengalami cedera setelah olahraga atau membutuhkan Pijat untuk penyebab frozen shoulder, segera kunjungi Sport Massage Specialist.
Sport Massage Specialist adalah tempat pijat olahraga profesional yang siap membantu memulihkan kebugaran setelah berolahraga dan juga dapat mempercepat pemulihan penyebab apa itu frozen shoulder Anda.
Jika membutuhkan pijat refleksi atau Pijat untuk penyebab frozen shoulder, langsung saja kunjungi Sport Massage Specialist Kelapa Gading di daerah Jakarta Utara dan Sport Massage Specialist di Bogor. Atau langsung reservasi online melalui WhatsApp resmi Sport Massage Specialist dan dapatkan promo dan diskon menariknya.
-
Sport Massage Specialist Jakarta Utara
Lokasi: Jl. Pegangsaan Dua No.68, RT.3/RW.19, Pegangsaan Dua, Kec. Klp. Gading, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14250
Kontak Reservasi: WhatsApp Live Chat
Jam Operasional: Senin s.d Sabtu 09.00 – 21.00 WIB | Minggu 09.00 – 21.00 WIB
-
Sport Massage Specialist Bogor
Lokasi: Ruko Win Del Rio, Samping Dokter Mobil Bogor, Jl. Brigjen Saptadji Hadiprawira No.36 01 Blok RA No.2-3, RT.01/RW.01, Semplak, Kota Bogor, Jawa Barat 16114
Kontak Reservasi: WhatsApp Live Chat
Jam Operasional: Senin s.d Sabtu 09.00 – 21.00 WIB | Minggu 09.00 – 21.00 WIB
Penutup
Nah, kita sudah bahas tuntas nih mengenai apa itu frozen shoulder, mulai dari definisinya sebagai adhesive capsulitis atau penebalan kapsul sendi dan fibrosis kapsul bahu, hingga berbagai gejalanya seperti nyeri bahu kronis dan kekakuan bahu yang bikin sulit menggerakkan lengan.
Kita juga sudah tahu berbagai penyebabnya, mulai dari imobilisasi bahu, cedera bahu sebelumnya, sampai kondisi medis seperti diabetes dan gangguan tiroid.
Penting sekali ya, jangan pernah mengabaikan gejala bahu yang kaku dan nyeri, apalagi jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari. Segera cari bantuan profesional untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Ingat, penanganan dini akan sangat membantu proses pemulihan dan mencegah kondisi ini semakin parah.
Yuk, jaga kesehatan bahu kita agar tetap lincah bergerak!
FAQ
- Apa itu frozen shoulder dan bagaimana cara saya tahu jika saya mengalaminya?
Frozen shoulder, atau adhesive capsulitis, adalah kondisi di mana kapsul sendi bahu mengalami peradangan, penebalan, dan kekakuan, menyebabkan nyeri dan keterbatasan gerak. Anda mungkin mengalaminya jika bahu terasa sangat nyeri, terutama saat malam hari, dan semakin sulit untuk menggerakkan lengan dalam segala arah, seperti sulit mengangkat tangan ke atas atau menjangkau punggung.
- Berapa lama biasanya pemulihan dari frozen shoulder?
Proses pemulihan frozen shoulder bisa bervariasi, tergantung pada setiap individu dan seberapa cepat penanganan dilakukan. Umumnya, pemulihan bisa memakan waktu antara 1 hingga 3 tahun. Ini melalui tiga fase: tahap freezing (nyeri dan kekakuan meningkat), tahap frozen (nyeri berkurang, kekakuan parah), dan tahap thawing (pemulihan gerak). Kesabaran dan konsistensi dalam rehabilitasi bahu sangat penting.
- Apakah frozen shoulder bisa kambuh lagi?
Biasanya, frozen shoulder hanya terjadi pada satu bahu dan jarang kambuh pada bahu yang sama. Namun, ada kemungkinan frozen shoulder berkembang di bahu yang lain di kemudian hari, terutama jika Anda memiliki faktor risiko seperti diabetes.
- Apakah ada cara untuk mencegah frozen shoulder?
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegahnya, menjaga mobilitas bahu melalui latihan peregangan bahu secara teratur dan menghindari imobilisasi bahu yang terlalu lama setelah cedera dapat membantu. Bagi penderita diabetes atau gangguan tiroid, mengelola kondisi medis tersebut dengan baik juga sangat penting.
- Bisakah pijat saja menyembuhkan frozen shoulder?
Pijat dapat menjadi terapi pelengkap yang sangat membantu dalam mendukung pemulihan frozen shoulder dengan meredakan nyeri dan kekakuan otot. Namun, pijat saja tidak bisa menyembuhkan frozen shoulder secara total. Pijat harus menjadi bagian dari rencana perawatan yang komprehensif, termasuk terapi fisik frozen shoulder, latihan peregangan bahu, dan mungkin juga obat-obatan atau suntikan kortikosteroid sesuai anjuran dokter.